Kamis, 15 Februari 2018

“Prosesi” Tahu...

“Prosesi” Tahu...

....

....

Pertanyaan pertama : Enak nggak ya tahu itu..???  heee

Ndak usah dijawablah, disave aja di RAM eksternal....

....

Tahu kan tentang Biji keledai.. ehh kedelai...????

....

Itu bahan dasar pembuatan “tahu” (yg jelas bukan dari Grey atau Polinosik tentunya....hee)


Pertama....

Biji keledai ehh kedelai Direndam di air (jangan pakai air raksa yaa...), trus di giling dech  atau diblander atau dibebek (agar menjadi lembut)... kmd digodhok (direbus gitu...) dengan dicampur air... sampai mendidih, kmd di saring agar terpisah sari kedelai dan ampasnya (biasanya kalo sari kedelainya untuk membuat “SuLe” alias Susu Keledai.. ehhh.. Kedelai gitu; tapi kalo Ampasnya tadi  untuk mpan (pakan) sapi, tp kadang jg digunakan membuat gorengan bongkrek;.... bongkrek..???? hemmm??)..



Setelah sari kedelai sudah siap kmd dicampur dengan air asam, tujuannya agar hasilnya dapat mjd lebih madet.... terus kmd air tersebut di masukkan dalam cetakan dan dipress (air yang keluar –setelah dicampur air asam dan dipress- tadi kalo didiamkan selama 2-3 hari akan menimbulkan serangan udara yang tak karuan memaksa orang utk pegang hidungnya masing2...heee.. lebih dahsyat dari pada serangan feses manusia maupun hewan...  hhiii hmmm); dan anehnya..... masih banyak orang membuang air tersebut ke sungai/peceren (atau ceperen) shg menyebabkan lingkungan yang tidak sehat... gitu lho...


Tapi ajaibnya, air tadi –setelah dicampur air asam dan dipress- itu bisa diolah dalam mesin tabung shg menjadi gas yang bermanfaat dan bermartabat (tidak dibuang begitu saja..heee)...., tidak sedikit orang yang telah memanfaatkan gas tersebut untuk kebutuhan sehari-hari (seperti memasak sayur lodeh tahu, menggodhog banyu.. sampai membuat sumur pete jengkol, “hemmm uenaak...”).

.....

.....

Dan tunggu cetakan tahu sampai “madhet” kmd dipotong2 sesuai ukuran....

Naaahh itu baru siap disantabb....

Selamat Menikmati....

.....

Kiranya begitulah prosesi Tahu agar bisa kita nikmati sambil nonton “Dunia Terbalik” bersama keluarga dirumah...

Gitu aja yaachh...

Maturnuwun dan terimakasih...


(Maaf bahasanya masih anak kampung...

layaknya “Sayur Lodeh” Kalo ndak campur nggak sedep dech..) heee

(Bersama tiem education “Kampung Tahu” Desa Babalan Lor Kec. Bojong dan Guru Wali kelas III MI Walisongo Kranji 02 Kec. Kedungwuni)
(Bojong, 17 Oktober 2017) 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar