GELAR D0’A PEDULI ETNIS MUSLIM ROHINGYA

Kedungwuni.

MI Walisongo Kranji 02, pada hari senin tanggal 6 Agustus kemarin, menggelar hajatan tahunan berupa Peringatan Nuzulul Qur’an yang dirangkai dengan buka puasa dan shalat taraweh bersama serta doa untuk nasib etnis muslim minoritas Rohingya. Ritual keagamaan yang humanis itu, di gelar dihalaman Madrasah, diikuti oleh segenap dewan guru, pengurus, tamu undangan dan siswa –siswi dari kelas IV sampai kelas VI.

Acara dimulai sejak sore hari, dimana ratusan siswa dengan tertib dan khusyuk hormat Nuzulul Qur’an dengan tadarus mengkhatamkan 30 Juz al-Quran. Setelah doa khatmul Qur’an, sambil menunggu waktu berbuka, acara dimeriahkan dengan kuis islami, segenap siswapun antusias dan senang mengikutinya hingga waktu berbuka puasa.

Setelah membatalkan puasanya dengan hanya makan minum sekedarnya, anak-anak langsung shalat maghrib berjamaah, lalu di kelas yang sudah ditentukan, barulah anak-anak dengan lahap menikmati menu buka puasa mereka yang sudah disiapkan dan dibawa dari rumah masing-masing.

Acara berlanjut dengan shalat Isya’ dan Taraweh berjamaah yang diimami oleh Bpk. Ust. M. Efendi, Shi. Sementara pada kultum menjelang taraweh, Bapak Drs. Abdullah Sirdan, selaku kepala Madrasah, beliau menyampaikan rasa syukurnya yang mendalam atas terselenggaranya acara tersebut. Karena acara tersebut begitu penting guna meningkatkan ketaqwaan dan karakter umat islam. Secara khusus beliau juga mengajak anak-anak untuk turut bersyukur atas segala karunia Allah SWT, yaitu dengan melaksanakan ibadah yang lebih khusyuk dan mengasah kepekaan sosial yang lebih baik terhadap sesama, terlebih sesama umat islam, yang mana salah satunya adalah dengan memanjatkan doa bersama untuk kaum minoritas muslim etnis Rohingya di Myanmar yang teraniyaya.

Selesai Jama’ah Taraweh, sebelum memanjatkan doa untuk Rohingya,  para siswa  terlebih dahulu diajak menyimak tayangan berita seputar tragedi HAM internasional Rohingya melalui media LCD. Penayangan berita tersebut mampu menghadirkan keharuan yang positif dalam diri siswa, anak-anakpun akhirnya dapat khusyuk, larut dalam doa bersama untuk etnis muslim Rohingya. Dan sekitar jam 20.30 rangkaian acara diakhiri dengan Musafahah, yaitu berjabat  tangan antara semua siswa dan segenap dewan guru yang berlangsung penuh kehangatan dan keakraban. ( Darji )